Minggu, 13 Oktober 2013

Jakarta Car Free Day

Sejak tahun 2006 bermukim di Jakarta, baru kali ini saya mengikuti Jakarta Car Free Day. Keinginan untuk menghirup udara bebas polusi di pagi hari di tengah gedung-gedung pencakar langit selalu ada, tapi ada saja alasan yang akhirnya berujung di tempat tidur, entah semalaman begadang, capek, tapi the main reason adalah malas bangun pagi.

Akhirnya minggu lalu (6/10), terwujudlah keinginan kami untuk ikut merasakan Jakarta Car Free Day. Dengan alarm pagi dari art (asisten rumah tangga) karena biasanya alarm handphone tidak pernah digubris, kami pun bersiap-siap dengan penuh semangat. Namanya baru pertama kali, persiapannya heboh; termos minum gede, bekal sandwich-- semua dibawa -- padahal sepanjang jalan banyak yang jual air mineral, minuman isotonik, minuman kemasan hingga es tradisional, untuk makanan jangan ditanya, segala jenis makanan gerobak kupat tahu, kerak telor, ketoprak, hingga makanan cepat saji dan gerai kopi internasional tersedia di sepanjang track Jakarta car free day. 


Richard terbangun ketika kami mencapai tempat parkir di kawasan Sarinah. Suara musik khas Betawi nyaring terdengar, Ondel-ondel besar yang bergoyang sambil membawa kaleng cat bekas untuk saweran, kawanan manusia yang berjalan, berlari dan bersepeda melintas di depan kami. Kamipun mengikuti arus dengan mendorong sepeda dan stroller. 


Melintasi Bundaran HI, tak lupa kami berfoto. Hahaha..lagi-lagi lebay. 

Audrey tertidur pulas dalam strollernya diselimuti sinar hangat matahari pagi. Richard bersemangat dengan kostum Angry Birdnya. Duo gendut yang berharap kaos hitam dapat membuat kami kelihatan lebih ramping. 

Banyak orang yang berkumpul dan bersantai di Bundaran HI, ada anak-anak yang bermain air, ada yang  bermain gelembung, ada juga yang membawa ular sanca besar yang mungkin disewakan untuk berfoto bersama, ada pedagang asongan, pasangan muda mudi, dan keluarga yang berleha-leha menikmati udara pagi



 Jarang rasanya bisa berdiri di tengah air mancur yang menghabiskan dana cukup banyak ini, saya pun mengajak Richard untuk berfoto.

Hari itu juga bertepatan dengan kegiatan Yoga In The City yang pertama kali diadakan, yang katanya tercatat di MURI dengan jumlah peserta yang banyak.


Pagi yang hangat, dengan wajah-wajah manusia yang rata-rata bersemangat dan ceria agak jarang saya temui di keseharian saya. Biasanya wajah-wajah manusia yang lelah dan bosan akan rutinitas yang saya temui.

Hal-hal yang positif mulai menyebar di ibukota ini. Kegiatan Marathon in the City or in the Building mulai marak, Fun Walk di mall, Marathon malam, Fun Bike sering terdengar di radio dan banyak infonya di surat kabar. Sebuah epidemi yang sehat dan berbeda dibanding berakhir pekan di pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta.

Keep Healthy and Be Happy!

Semoga kota ini akan terus berkembang ke arah yang positif :)


Tidak ada komentar: