Sabtu, 19 Oktober 2013

"Memantaskan Diri"

Manusia melihat dengan mata, mendengar dengan telinga. Tingkah laku dan sifat manusia dapat dianalisa dengan kedua indra tersebut. Kata para ahli, pria suka dimanja lewat mata dan wanita suka dimanja lewat telinga. Benarkah demikian? Kalau saya sih suka dimanja lewat mata dan telinga. :)

Baru-baru ini topik ini 'panas' dibicarakan dalam group komunitas yang saya ikuti. Bagaimana mencari jodoh? Bagaimana menjaga keutuhan rumah tangga?

-----------------------------------------------
Untuk urusan mencari jodoh, teman-teman pun mulai sharing. Kalo boleh saya rangkum, AAC, Appearance, Attitude and Chemistry.

1. Appearance : Penampilan nomor 1, intinya mata lawan jenis yang harus dibuat tergoda untuk melirik apabila ingin mencari pasangan. Wajah dan tubuh terawat, pilihan gaya berpakaian yang menarik menjadi faktor penting.

2. Attitude : Tingkah laku, cara berjalan, berbicara, manners. Hal ini biasanya mencerminkan latar belakang seseorang. Kata teman saya, tidak perduli seorang wanita secantik apa, apabila attitude-nya ngasal yah illfeel liatnya...hehehe....Masuk akal. Coba bayangkan -- cewek cantik ngupil di depan umum dengan serunya or cowo ganteng liat tikus langsung terbirit-birit naik ke atas kursi...kayanya ga banget dehhh...

3. Chemistry : ini urusan hati -- susah dijelaskan...seperti zsa-zsa zsu-- dari Sex and the City. That kind of feeling.
(http://www.urbandictionary.com/define.php?term=zsa%20zsa%20zsu)

Sebenarnya 3 hal ini bukan hal yang mutlak sih...Kadang kita menemukan pasangan-pasangan yang membuat kita amazed yang membuat kita bertanya dalam hati "Kog bisa yah si A dengan si B, si beauty dengan si beast? Bahkan terkadang udah bikin judgement sendiri. Kurang bijak yah sepertinya kalo mengingat pribahasa Don't jugde the book by its cover. Bagi saya, manusia itu makhluk sosial yang misterius. ;D

---------------------------------------------

Pernikahan bahkan lebih kompleks. Pernah mendengar, "menikah itu gampang tapi bagaimana menjalankan pernikahan agar selalu utuh, butuh perjuangan"?. Kesamaan visi dalam membina keluarga, segala yang berhubungan dengan lahir dan batin, dan berbagai faktor lainnya mempengaruhi. Saya coba sharing yang teman saya katakan; memantaskan diri.

Kata teman saya, appearance itu tetap penting. Ada kebiasaan setelah berumah tangga- kita baik pria dan wanita cenderung ngasal berpenampilan di depan pasangan, contohnya: berpakaian seenaknya. Padahal menurutnya, mata kita ingin dimanjakan dengan yang indah. Benar juga. Baru-baru ini saya sarapan pagi di sebuah rumah makan, sepasang suami istri datang (kelihatannya sih sama-sama belum mandi). Saya perhatikan sang suami memakai baju yang cukup lusuh, di rambut sang istri ada trend masa kini - koyo rambut (penahan poni sebelumnya hanya digunakan pada saat make-up sekarang sudah beragam jenisnya) berbentuk kotak berwarna kontras dengan rambutnya. Bagi saya, koyo rambut tersebut berada di tempat yang benar (kepalanya) tetapi di waktu yang salah (di tempat umum). ;p

Saya sendiri juga pernah memakai kaos rumahan ke mall dan memang bukan hal yang pantas setelah saya ingat-ingat. Kalau ke pasar perumahan lebih seru lagi, banyak manusia yang bisa membuat hati kita tergelitik untuk bikin judgement. Ada yang dandanan dan sasakan 5 centi, ada yang pake daster. Satu hal yang bisa saya ambil contoh, sekarang saya giat minum jamu tradisional yang dijual di pasar itu, sebenarnya banyak mbo jamu keliling yang melewati rumah, tapi tetep saya bela-belain ke penjual jamu ini. Yang membuat saya merasa nyaman membeli darinya karena penampilannya yang bersih dan dengan itu saya menjadi yakin jamunya bersih dan higienis. Sekali lihat langsung nampol... Ternyata simple yah dari mata turun ke hati, duit keluar lebih mahal pun rela...haha...

Temanku yang lain mengatakan, "memantaskan diri" mencegah orang lain berpikir buruk tentang kita. "Memantaskan diri" juga merupakan wujud penghargaan kepada diri kita sendiri dan orang sekitar kita. "Memantaskan diri" bisa meng-upgrade diri kita lho...Demikianlah adanya.

Nah, mari bersama-sama kita "memantaskan diri". :)





ps. thanks to temen-temen Kompor untuk sharingnya.

Tidak ada komentar: